MOTOHOBY

Hai gaes jumpa lagi di blog motohoby. Kali ini tulisan saya menyambung tentang oli mesin, yang kali ini mengulas tentang kode klasifikasiAPI/ JASO/ACEA. Sebelum menjawab pengaruh API atau JASO untuk mesin, perlu saya ulas sedikit tentang latar belakang munculnya kode klasifikasi itu. Jadi begini bro.. Ketika sebuah mesin kendaraan dirancang dan diuji di laboratorium, para insinyur telah mencatat semua persyaratan/ spesifikasi agar mesin rancangan mereka menghasilkan performa maksimal. Persyaratan/ spesifikasi itu dimulai dari persyaratan kualitas bahan bakar, persyaratan temperatur dan tekanan udara, persyaratan jenis oli dan cairan-cairan di dalam mesin, hingga persyaratan kualitas komponen. Bicara performa sebuah mesin memang tidak hanya bicara tentang daya kuda, lebih dari itu performa sebuah mesin juga dilihat dari kandungan emisi gas buang, konsumsi bahan bakar dan daya tahan. Nah.. semua spesifikasi itu penting, sehingga perlu diketahui oleh pengguna kendaraan agar mereka b

Hai gaes jumpa lagi di blog motohoby, kali ini saya menulis tentang arti kode-kode yang ada pada kemasan oli mesin. Pernah gak kalian perhatikan kode-kode yang tertulis pada kemasan oli mesin gaes? Setidaknya ada dua kode lho yang ada disetiap oli mesin, yakni kode yang menunjukkan viskositas dan kode yang menunjukkan performa. Kode viskositas dan performa oli mesin Kode viskositas menunjukkan seberapa mudah oli tersebut mengalir pada suhu tertentu . Sifat ini penting karena begitu mesin motor distarter, oli harus sudah bisa mengalir. Sebab jika tidak, maka akan terjadi keausan pada komponen di dalam mesin akibat tidak terlumasi meskipun sesaat saja . Nah karenanya, pemilihan oli harus mempertimbangkan suhu sekitar (ambient temperature) ketika pertama kali dihidupkan . Contoh nih, bro tinggal di Jakarta dengan suhu udara dipagi hari 32 derajat C (asumsi bro menghidupkan mesin motor dipagi hari), maka berdasarkan chart dibawah bro bisa pilih oli SAE10W-30 atau SAE15W-40 atau

Hai Gaes, jumpa lagi di blog motohoby. Kali ini tulisan saya mengulas tentang oli mesin yang digunakan pada kendaraan. Ohh iya sebelum kita ulas lebih lanjut, pernahkah sobat smart merasakan performa yang berbeda pada kendaraan setelah mengganti oli?, bagaimana perbedaanya, lebih baik atau lebih buruk? Atau pernahkah terbesit pertanyaan kenapa oli mesin berbeda beda harganya, padahal dengan angka SAE dan API yang sama? Mana yang sobat smart  pilih? Nahh..dalam tulisan ini, saya akan ulas sederhana jawaban dari dua pertanyaan itu, tapi kita fokus dulu di pertanyaan pertama dulu ya gaes, kawatir sobat smart  tidak nyaman dengan panjangnya tulisan, pertanyaan kedua akan kita ulas di blog terpisah. Performa kendaraan yang   berubah berbeda setelah ganti oli mesin bisa terjadi karena, fungsi oli mesin itu sendiri memang penting dalam mendukung   performa mesin. Dengan kata lain, jika mesin diisi dengan oli mesin yang tepat maka mesin akan mencapai performa optimumnya. Sebalik

Halo sobat smart, jumpa lagi di blog motohoby. Kali ini saya menulis tentang salah satu komponen elektronik yang cukup banyak dijumpai di sepeda motor akhir-akhir ini, yaitu RELAY (dikenal sebagai BENDIX). Yupp..relay ini diperlukan jika suatu sistem kelistrikan membutuhkan suplai arus listrik yang terjaga maksimal di sepanjang tahun.  Pada dasarnya, relay adalah sebuah saklar elektromagnetik, yang dalam bekerjanya tetap membutuhkan saklar mekanik untuk mengaktifkan elektromagnetnya. Perlu di ingat bahwa saklar mekanik ini hanya bertugas untuk mengaktifkan elektromagnet di dalam relay. Elektromagnet ini dapat bekerja dengan arus yang kecil dan rentang tegangan kerja yang cukup luas, jadi jika tegangan suplai yang berasal dari saklar lebih kecil dari seharusnya (akibat adanya rugi tegangan), elektromagnet ini masih dapat bekerja dengan baik. Sementara arus yang lebih besar dikendalikan langsung oleh terminal 30 dan 87 di dalam relay.  Relay banyak digunakan pada rangkaian lampu, r