MOTOHOBY

Artikel ini mengulas salah satu sistem keselamatan yang di aplikasikan dalam alat berat/ kendaraan berat khususnya dalam teknologi pengereman. Sistem pengereman merupakan salah satu diantara hal paling penting dalam menciptakan keselamatan dalam berkendara. Performa pengereman harus sempurna sepanjang waktu, bahkan tidak hanya ketika kendaraan bergerak. Bahkan dalam kondisi kendaraan terparkir pun sistem pengeraman (rem parkir) tetap dituntut untuk bisa "mempertahan kan" kendaraan tetap di posisi parkirnya. Nah sekelumit pembuka fungsi sistem pengereman  tersebut semoga dapat menyegarkan kembali ingatan tentang arti penting performa sistem pengereman. Next.. Kita sudah mengenal dan faham tentang bagaimana sistem pengereman pada kendaraan ringan produksi massal bekerja, yakni ketika pengemudi/ pengendara/ driver menginjak pedal rem maka gaya pengereman akan terjadi di setiap roda.  Eitt..tapi, tunggu dulu, bagaimana hasilnya jika driver/ pengendara/ pengemudi menginjak pedal r

Artikel ini mengulas tentang rancangan rangkaian relay lima kaki untuk meng-upgrade rangkaian kelistrikan lampu jauh-dekat pada Honda supra lama_non AHO. Hai Gaes, kali ini akan saya ulas tentang beberapa rancangan alternatif pemasangan relay untuk sistem kelistrikan lampu jauh-dekat NON AHO yang biasa ditemui pada sepeda motor lansiran sebelum era injeksi. Langsung saja berikut ini adalah beberapa alternatif  dan hipotesanya: 1. Skema standard. Skema sederhana dari pabrikan kendaraan, memiliki performa cukup baik ketika kendaraan masih tergolong baru dan performa menurun seiring bertambahnya nilai resistan di dalam komponen kelistrikan akibat usia pakai. Skema standard kelistrikan lampu jauh-dekat 2.  Skema 1 dengan dua relay ideal. Skema dengan penambahan dua buah relay dengan performa lebih baik dari pada skema standar pabrikan_skema ini memperbaiki performa skema standar jika di aplikasikan untuk kendaraan yang sudah cukup "berumur". Fungsi relay pada skema ini efektif me

Dalam artikel ini diulas lebih lanjut mengenai tujuan dipasangnya relay di dalam sebuah rangkaian kelistrikan dalam aplikasi otomotif.  Pada ulasan sebelumnya tentang Pasang relay di kendaraan, buat apa? disebutkan bahwa penggunaan relay diperlukan jika sistem kelistrikan membutuhkan suplai arus listrik yang terjaga maksimal sepanjang tahun, nah bagaimana itu bisa dilakukan oleh relay dalam menjaga arus listrik sepanjang tahun? motohoby akan mengulasnya dalam bentuk urutan semoga itu membantu memudahkan pemahaman. Pertama. Didalam sebuah aplikasi otomotif, sebuah rangkaian listrik konvensional (NON RELAY) terdiri dari komponen komponen berikut: baterai/ aki, sekering/ fuse , saklar/ switch, kabel, konektor, pemakai (lampu, motor, meteran/ gauge) Ke dua . Besarnya arus listrik yang mengalir melalui komponen-komponen tersebut relatif sama dengan arus terbesar yang dibutuhkan oleh pemakai (lampu, motor, meteran/gauge). Jadi jika lampu butuh arus 4 ampere, maka kesemua komponen akan diali

  Artikel ini mengulas tentang aplikasi rumus P=V X I dan penggunaan tabel cable dimensioning . Referensi berasal dari materi ajar mekanik dasar dari pembuat truck dan alat berat Swedia. Cable dimensioning chart 12 volt Hai Gaes, jumpa lagi di blog Motohoby.  Sesuai dengan deskripsi singkat diatas, kali ini akan saya ulas mengenai cara menentukan ukuran kabel yang selamat dari potensi kebakaran akibat over current .  Langsung saja akan saya uraikan bagaimana menggunakan cable dimensioning diatas untuk menentukan ukuran kabel (besar) yang selamat dari bahaya kebakaran akibat over current : Gunakan cable dimensioning diatas untuk mengikuti langkah berikut Pertama, tentukan berapa daya maksimal yang akan dihasilkan melalui kabel yang akan kita rangkai.   Rencana daya maksimal itu kita butuhkan untuk menghitung berapakah arus yang akan melewatinya. Misal, Bro-sis akan pasang lampu tambahan dengan daya 100watt pada tegangan aki 12 Volt, maka akan didapatkan besarnya kebutuhan arus adalah