Apa Perbedaan Oli Sintetis Dan Oli Mineral ?
Artikel ini mengulas tentang perbedaan oli sintetis dengan oli mineral secara teoritis, berdasarkan analisa dan catatan training yang pernah didapatkan motohoby dari salah satu produsen oli, yang dipercaya untuk mensuplai kebutuhan oli semua engine Volvo CE di tahun 2016.
Sesuai dengan terminologi nya, oli mineral adalah oli dengan bahan dasar oli/ base oil mineral/ minyak bumi/ minyak fosil tanpa mengalami proses sintetisasi. Oli mineral juga digunakan untuk menyebut oli tanpa kandungan bahan sintetis. Sementara oli sintetis adalah untuk menyebut oli dengan bahan dasar base oil mineral yang melalui proses sintetisasi, atau oli dengan bahan dasar non base oil dari fosil.
Proses sintetisasi adalah proses secara kimia terhadap based oil untuk menciptakan molekul oli yang seragam dan stabil.
Proses secara kimia tersebut bekerja dengan cara memisahkan dan menghilangkan unsur-unsur kandungan kimia yang tidak stabil di dalam base oil, dan mempertahankan/ menyisakan HANYA unsur-unsur yang dibutuhkan dan stabil. Salah satu unsur yang tidak stabil di dalam base oil adalah wax. Sintetisasai juga bersifat menambahkan berbagai aditif khusus untuk meningkatkan performa, seperti deterjen dan zat anti-aus.
Dengan proses sintetisasi ini, akan didapatkan bahan dasar/ base oil yang sangat stabil karakteristiknya terhadap perubahan temperatur. Karakteristik yang stabil ini akan sangat membantu menjamin performa sistem pelumasan engine terus terjaga dalam kondisi kualitas oli terbaiknya.
Sebaliknya, oli mineral terbuat dari base oil yang masih mengandung unsur-unsur tidak stabil menjadikan karakteristik oli nya rentan berubah memburuk seiring dengan perubahan temperatur kerja oli. Karena performa oli nya tidak stabil ketika digunakan didalam engine, daripada mengorbankan engine, maka oli jenis ini harus diganti lebih sering/ lebih dini dari anjuran penggantian yang disarankan oleh pabrik pembuat engine.
Semoga beruntung, salam (PRO)